Inilah cara dan metode pemasangan plafon gypsum yang baik.
Salah satu bahan yang umum digunakan pada bagian atas bangunan selain atap
adalah penggunaan plafon gipsum. Plafon ini digunakan untuk menutupi kerangka
atap yang berada diatas bangunan. Walaupun bisa membuat tampilan bangunan lebih
rapi dan cantik, namun ada satu kekurangan dari pemasangan plafond gypsum yaitu
tidak tahan dengan air hujan. Ketika hujan tiba dan jika ternyata hujan
tersebut cukup deras, maka tidak jarang jika rintik air hujan tersebut merembes
sampai pada permukaan dari plafon gipsum. Kalau hal tersebut terjadi secara
terus-menerus, maka maka bukan tidak mungkin jika plafon akan jebol dan rusak.
Oleh karena itu, dibutuhkan beberapa upaya khusus supaya hal tersebut tidak
terjadi pada bangunan dan konstruksi langit-langit yang ada tetap awet dan
tidak rusak. Lalu bagaimana cara melindungi plafon gipsum agar tidak ada air
hujan yang merembes ke permukaan ?
Teknik Cara Pasang Plafon yang Benar
Cara pertama adalah selalu memastikan bahwa konstruksi yang
berada pada bagian atas bangunan yaitu konstruksi atap yang ada tidak bocor.
Untuk bisa mengecek apakah atap sebuah bangunan bocor atau tidak, Anda bisa
menunda waktu untuk memasang plafon, jadi ketika konstruksi atap sudah jadi,
Anda jangan langsung memasang plafonnya sekaligus. Tunggulah dahulu apakah ada
kebocoran atau tidak pada konstruksi yang sudah dibuat. Jika ada, maka
perhatikan dan tandai bagian mana saja yang bocor. Namun jika Anda tidak
memiliki waktu untuk menunggu, maka Anda bisa mencobanya dengan cara memasang
rangka palfond sebagai langkah awal/dasar.
Setelah memastikan atap yang tidak bocor, maka langkah
selanjutnya adalah bagaimana cara memilih plafon yang baik untuk bagian atas
bangunan. Plafon yang tahan air hujan adalah plafon yang memiliki kandungan
water resistant yaitu lapisan material yang berfungsi untuk melindungi plafon
dari air. Karena kelebihannya tersebut, maka tidak heran jika harganya jauh
lebih mahal dari harga plafon biasa. Oleh karenanya, lebih baik plafon tahan
air ini digunakan untuk ruangan yang sering bersentuhan dengan air seperti
contoh kamar mandi dan toilet.
Jika sebuah bangunan memiliki struktur atap yang terbuat
dari plat beton, maka proses waterproofing perlu dilakukan agar potensi
kebocoran pada plafon tidak terjadi. Sebelum proses ini dilakukan, maka langkah
pertama yang perlu dilakukan adalah mengisi bagian atas bangunan yaitu atap
bangunan dengan menggunakan air. Lakukan
ini dalam kurun waktu 24 jam, hal ini dilakukan untuk melihat dan juga Anda
bisa mengukur berapa jumlah air yang
surut. Jika ternyata jumlah dari volume air tetap, Anda tidak perlu
khawatir dengan konstruksi atap bangunan karena potensi kebocoran tidak akan
terjadi.
Namun ada penanganan lain jika ternyata struktur atap bangunan
terbuat dari rangka kayu. Selain tentunya Anda harus memasang penutup genteng
pada atap, Anda juga bisa memasang pengaman tambahan seperti memasang lapisan
triplek atau plastik tebal. Fungsinya adalah supaya air yang merembes dari atap/ kebocoran yang
terjadi tidak akan merembes dan mengenai permukaan dari plafon gipsum. Selain
memasang triplek atau plastik tebal, langkah lain yang bisa dilakukan untuk
memberikan perlindungan tambahan adalah dengan cara melakukan proses pengecatan
pada material gipsum. Proses pengecatan dilakukan dengan menggunakan cat
minyak. Jadi, inti dari cara untuk mencegah kebocoran dan merembesnya air hujan
ke permukaan plafon gipsum adalah dengan
memastikan konstruksi atap bangunan yang dibuat dengan sebaik mungkin.
Lalu bagaimana jika plafon sudah keburu bocor? Apa yang
harus dilakukan? Pertama-tama adalah kenali ciri-ciri bahwa sebuah plafon
rusak/ bocor adalah permukaan dari plafon gipsum yang menghitam. Area yang
menghitam ini adalah area yang terkena air. Pada sebuah ruangan yang memakai
plafon gipsum yang tahan air juga bisa mengalami kebocoran jika terjadi dua hal
berikut: pemasangan plafon gipsum yang kurang benar dan plafon terkena air
secara terus-menerus/terlalu sering basah. Meskipun keadaan plafon baik, namun
jika kedua hal tersebut terus terjadi, maka bukan tidak mungkin plafon yang
tahan air itu juga bisa bocor juga.
Untuk pemasangan plafon gipsum yang baik, maka pastikan
bahwa Anda memiliki perencanaan konstruksi yang baik dan memiliki perhitungan
anggaran yang tepat sasaran sesuai dengan kemampuan. Pemilihan rangka juga
harus diperhatikan apakah akan memasang rangka kayu, rangka besi, rangka baja
yang ringan, atau jenis rangka lainnya. Kami Intan Arindo Gypsum berpengalaman siap
mengatasi masalah plafon gipsum pada bangunan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar